Laporan Praktikum 3
Pertumbuhan Bakteri
Di
s
u
s
u
n
oleh :
Djoko Arif Purnomo
SMA Negeri 1 Kualuh Hulu
Kabupaten Labuhan Batu Utara
T.A 2011-2012
·
Judul : Memperlambat
Perkembangbiakan Bakteri.
·
Tujuan : Agar dapat
membuktikan pengaruh penambahan zat tertentu dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
·
Alat
dan Bahan : 1. 3 botol selai / botol lain berleher
lebar.
2. Tepung kanji
3. Gula
4. Garam
5. Air bersih
6. Sendok
·
Prosedur
kerja : 1. Mengambil 2 sendok tepung kanji, memberi
sedikit air, lalu mengaduk hingga tercampur merata.
2. Menuangi dengan 1 liter air mendidih (4
gelas air mendidih) hingga kanji mengental. Mengaduk-aduk agar tercampur
merata.
3. Menuangkan air kanji tersebut ke dalam 3
botol selai, hingga
botol. Memberi label botol selai itu dengan A,
B, dan C.
4. Botol A tidak diberi bahan-bahan.
5. Kedalam botol B dimasukkan 2 ½ sendok
makan gula,kemudian diaduk merata.
6. Kedalam
botol C dimasukkan 2 ½ sendok makan garam halus,kemudian aduk hingga merata.
7. Biarkan
botol terbuka 4 jam,kemudian semua botol(A,B dan C ) ditutup rapat.simpan
ditempat yang tidak terkena cahaya matahari.
·
Pembahasan
Setelah 3 hari,bukalah botol
tersebut,kemudian jawablah pertanyaan berikut!
a.Adakah gelembung udara di dalam
botol itu? Botol yang mana!
Jawab: ada, botol A, toples yang tidak dicampur apapun dan botol B
Yang diberi gula.
b.Adakah perubahan warna cairan
didalam botol itu? Botol yg mana!
Jawab: pada botol c yang diberi garam dan
botol B yang diberi gula.
Pada botol c berubah warna
menjadi coklat dan pada botol B
berubah warna menjadi cream.
c.Adakah lendir didalam cairan itu? Botol yang mana!
Jawab: ada.yaitu pada botol B yang diberi
gula dan botol A
yang tidak diberi apa pun.
d.Dibotol manakah banyak dijumpai
bakteri ? Apa buktinya?
Jawab: pada botol A dan
botol B.
Buktinya : aroma pada 2 botol tersebut tidak enak
dicium (bau busuk).
e.Apa kesimpulanmu? Diskusikan dengan teman-temanmu!
Jawab: pada botol A yang tidak dicampur
apapun banyak mengandung
bakteri, karena didalam botol itu tidak ada
bahan pengawet,
sehingga didalam botol itu banyak
mengandung bakteri,
pada botol B sedikit ada bakteri karena botol
tersebut diberi
bahan pengawet yaitu gula.
Pada botol C lebih sedikit bakterinya karena
didalam botol C
Diberi juga bahan pengawet yaitu garam.
f. Bagaimana cara orang
memgawetkan makanan?jelaskan!
CARA-CARA
MENGAWETKAN MAKANAN
Sekarang ini memang banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan baik cara
sederhana maupun cara yang sudah modern. Pengawetan makanan pada dasarnya
membuat makanan lebih tahan lama dengan menahan laju pertumbuhan mikroorganisme
pada makanan tersebut. Ada beberapa cara yang sudah dikenal dan digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.
- Pendinginan
- Pengasapan
- Pengalengan
- Pengeringan
- Pemaniisan
- Pengsinan
Itu semua merupakan cara yang lazim digunakan masyarakat indonesia. Dari
semua cara itu tak semua cara bisa membuat awet makanan selama berbulan bulan.
Kecuali teknik pengalengan yang memang sudah menggunakan cara modern yaitu
diberi zat pengawet makanan jadi bisa membuat makanan tahan sampai
berbulan-bulan lamanya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
1. Pendinginan
Cara ini adalah cara yang paling dikenal oleh masyarakat pada umumnya sebab
cara ini
sudah sering digunakan oleh masyarakat desa maupun perkotaan. Pada dasarnya,
konsep pendinginan adalah memasukkan makanan di sebuah tempat yang bersuhu
rendah. Kita dapat memanfaatkan kulkas. Di dalam kulkas kita dapat mengawetkan
sosis, sayur, daging, telur, buah, bahkan ikan. Kita juga bisa memakai wadah
yang berisi es. Wadah yang berisi es tersebut biasa dipakai para nelayan untuk
mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Suhu pengawetan makanan dengan pendinginan
antara -4˚ sampai 0˚ Celcius.
2. Pengasapan
Cara pengasapan ialah menaruh makanan dalam sebuah wadah kotak yang kemudian
diasapi dari bawah. Cara pengawetan makanan ini sebenarnya tidak bisa membuat makanan
awet dalam jangka waktu lama karena cara ini masih dipadukan dengan teknik
pengasinan dan pengeringan.
3. Pengalengan
Cara yang satu ini termasuk paduan antara teknik kimiawi dan fisika. Teknik
kimiawi yaitu dengan cara memasukkan zat pengawet, sedangkan fisikannya dengan
memasukkan makanan ke dalam ruang hampa udara. Makanan dimasukkan ke dalam
kaleng aluminium atau benda logam lainnya lalu diberi zat pengawet seperti
garam, asam, atau gula. Biasanya yang diawetkan dalam kaleng adalah sayur-sayuran,
buah-buahan, ikan, daging, susu, kopi, teh, dan lain-lain.
4. Pengeringan
Teknik pengeringan dengan cara dijemur, dioven, atau dipanaskan. Prinsip
pengeringan menggunakan prinsip bahwa mikroorganisme menyukai tempat yang
lembab dan basah yang memiliki kadar air. Jadi semakin kering makanan,
mikroorganisme akan mati dan pembusukan tidak akan terjadi.
5. Pemanisan
Cara pengawetan makanan ini dengan memasukkan makanan ke dalam medium yang mengandung
gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar
mikroorganisme. Jika kadar konsentrasinya 70% maka dapat mencegah kerusakan
makanan. Contoh makanan yang diawetkan dengan cara ini adalah susu, agar-agar,
jeli, dan manisan buah.
6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini tentu saja menggunakan bahan yang sering kita pakai
yaitu garam dapur. Maka dari itu cara ini bisa juga disebut dengan teknik
penggaraman. Garam merupakan zat yang bisa menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk. Cara ini biasa digunakan pada masyarakat pesisir
pantai untuk membuat ikan asin. Pembuatan ikan asin ini juga merupakan paduan
antara teknik pengeringan dan pengasapan.
Setelah penjelasan di atas kita akan tahu bahwa yang menyebabkan pembusukan
makanan adalah mikroorganisme. Namun, mikroorganisme juga bisa dihambat
pertumbuhannya dengan cara memasukkan ke kulkas, pengasapan, pengeringan,
pengalengan pengasinan dan pemanisan. Tapi sekarang ini banyak penyalahgunaan
di bidang pengawetan ini. Ada yang menggunakan bahan formalin untuk mengawetkan
ikan, dengan alasan dengan penggaraman sulit digunakan pada waktu musim
penghujan karena tak banyak terik matahari. Padahal dengan menggunakan formalin
yang fungsi sebenarnya adalah untuk mengawetkan mayat ini tidak baik untuk
kesehatan. Dalam jangka pendek memang tak ada pengaruh langsung yang dapat
dilihat dengan mata. Namun dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kanker
pada orang yang mengonsumsi makanan dengan menggunakan formalin tersebut.
Sekarang banyak zat kimia yang digunakan dalam pengawetan makanan. Namun
alangkah baiknya jika penggunaan pengawetan makanan dengan zat kimia yang
berbahaya dikurangi mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi
kesehatan. Lebih baik memakai zat alami toh hasil pengawetan makanannya sama, Cuma
proses pengawetannya yang sedikit memakai waktu. Lebih baik menunggu proses
tersebut daripada instan namun berbahaya bagi kesehatan.
A.
Berilah judul percobaanmu dengan bahasamu sendiri!
Jawab: Memperlambat Perkembangbiakan Bakteri.
B. Tentukan
mana variabel babas,variabel terikat,dan variabel kontrol?
Jawab: Variabel bebas 1. tepung.
2. gula.
3. garam.
Variabel terikat Pertumbuhan bakteri
Variabel control 1. kadar air.
2. bau busuk yang disebab oleh bakteri
3. gelembung udara.
C. Bagaimana hipotesisnya?
Jawab: Pada botol C yang dicampur garam memiliki bakteri yang lebih sedikit.
Alasan : Karena
garam merupakan salah satu bahan campuran yang memiliki sifat mengawetkan.
·
Daftar Pustaka
http://adiozh.wordpress.com/2010/11/16/pengawetan-makanan/