Kamis, 27 Oktober 2011

Laporan Praktikum 3


Laporan Praktikum 3
Pertumbuhan Bakteri
Di
s
u
s
u
n

oleh :

Djoko Arif Purnomo

SMA Negeri 1 Kualuh Hulu
Kabupaten Labuhan Batu Utara
T.A 2011-2012
·         Judul                           : Memperlambat Perkembangbiakan Bakteri.

·         Tujuan                         : Agar dapat membuktikan pengaruh penambahan zat tertentu                                                             dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

·         Alat dan Bahan           : 1.       3 botol selai / botol lain berleher lebar.
  2.       Tepung kanji
  3.       Gula
  4.       Garam
  5.       Air bersih
  6.       Sendok

·         Prosedur kerja             : 1.       Mengambil 2 sendok tepung kanji, memberi sedikit air, lalu                                      mengaduk hingga tercampur merata.

2.       Menuangi dengan 1 liter air mendidih (4 gelas air mendidih) hingga kanji mengental. Mengaduk-aduk agar tercampur merata.

3.       Menuangkan air kanji tersebut ke dalam 3 botol selai, hingga  botol. Memberi label botol selai itu dengan A, B, dan C.

4.       Botol A tidak diberi bahan-bahan.

5.       Kedalam botol B dimasukkan 2 ½ sendok makan gula,kemudian diaduk merata.
 6.      Kedalam botol C dimasukkan 2 ½ sendok makan garam halus,kemudian aduk hingga merata.
 7.      Biarkan botol terbuka 4 jam,kemudian semua botol(A,B dan C ) ditutup rapat.simpan ditempat yang tidak terkena cahaya matahari.




·     Pembahasan
Setelah 3 hari,bukalah botol tersebut,kemudian jawablah pertanyaan berikut!
a.Adakah gelembung udara di dalam botol itu? Botol yang mana!
Jawab: ada, botol A, toples yang tidak dicampur apapun dan botol B
              Yang diberi gula.
b.Adakah perubahan warna cairan didalam botol itu? Botol yg mana!
Jawab: pada botol c yang diberi garam dan botol B yang diberi gula.
              Pada botol c berubah warna menjadi coklat dan pada botol B
              berubah warna menjadi cream.
c.Adakah lendir didalam cairan itu? Botol yang mana!                       
Jawab: ada.yaitu pada botol B yang diberi gula dan botol A yang tidak diberi apa pun.
d.Dibotol manakah banyak dijumpai bakteri ? Apa buktinya?                   
Jawab: pada botol A dan botol B.
Buktinya : aroma pada 2 botol tersebut tidak enak
                   dicium (bau busuk).
e.Apa kesimpulanmu? Diskusikan dengan teman-temanmu!
Jawab: pada botol A yang tidak dicampur apapun banyak mengandung
              bakteri, karena didalam botol itu tidak ada bahan pengawet,
              sehingga didalam botol itu banyak mengandung bakteri,
              pada botol B sedikit ada bakteri karena botol tersebut diberi
              bahan pengawet yaitu gula.
              Pada botol C lebih sedikit bakterinya karena didalam botol C

           Diberi juga bahan pengawet yaitu garam.

f. Bagaimana cara orang memgawetkan makanan?jelaskan!

 CARA-CARA MENGAWETKAN MAKANAN

Sekarang ini memang banyak sekali cara untuk mengawetkan makanan baik cara sederhana maupun cara yang sudah modern. Pengawetan makanan pada dasarnya membuat makanan lebih tahan lama dengan menahan laju pertumbuhan mikroorganisme pada makanan tersebut. Ada beberapa cara yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
  1. Pendinginan
  2. Pengasapan
  3. Pengalengan
  4. Pengeringan
  5. Pemaniisan
  6. Pengsinan
Itu semua merupakan cara yang lazim digunakan masyarakat indonesia. Dari semua cara itu tak semua cara bisa membuat awet makanan selama berbulan bulan. Kecuali teknik pengalengan yang memang sudah menggunakan cara modern yaitu diberi zat pengawet makanan jadi bisa membuat makanan tahan sampai berbulan-bulan lamanya. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
1. Pendinginan
Cara ini adalah cara yang paling dikenal oleh masyarakat pada umumnya sebab cara ini
sudah sering digunakan oleh masyarakat desa maupun perkotaan. Pada dasarnya, konsep pendinginan adalah memasukkan makanan di sebuah tempat yang bersuhu rendah. Kita dapat memanfaatkan kulkas. Di dalam kulkas kita dapat mengawetkan sosis, sayur, daging, telur, buah, bahkan ikan. Kita juga bisa memakai wadah yang berisi es. Wadah yang berisi es tersebut biasa dipakai para nelayan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Suhu pengawetan makanan dengan pendinginan antara -4˚ sampai 0˚ Celcius.
2. Pengasapan
Cara pengasapan ialah menaruh makanan dalam sebuah wadah kotak yang kemudian diasapi dari bawah. Cara pengawetan makanan ini sebenarnya tidak bisa membuat makanan awet dalam jangka waktu lama karena cara ini masih dipadukan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.
3. Pengalengan
Cara yang satu ini termasuk paduan antara teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimiawi yaitu dengan cara memasukkan zat pengawet, sedangkan fisikannya dengan memasukkan makanan ke dalam ruang hampa udara. Makanan dimasukkan ke dalam kaleng aluminium atau benda logam lainnya lalu diberi zat pengawet seperti garam, asam, atau gula. Biasanya yang diawetkan dalam kaleng adalah sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, susu, kopi, teh, dan lain-lain.
4. Pengeringan
Teknik pengeringan dengan cara dijemur, dioven, atau dipanaskan. Prinsip pengeringan menggunakan prinsip bahwa mikroorganisme menyukai tempat yang lembab dan basah yang memiliki kadar air. Jadi semakin kering makanan, mikroorganisme akan mati dan pembusukan tidak akan terjadi.
5. Pemanisan
Cara pengawetan makanan ini dengan memasukkan makanan ke dalam medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi  sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika kadar konsentrasinya 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang diawetkan dengan cara ini adalah susu, agar-agar, jeli, dan manisan buah.
6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini tentu saja menggunakan bahan yang sering kita pakai yaitu garam dapur. Maka dari itu cara ini bisa juga disebut dengan teknik penggaraman. Garam merupakan zat yang bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Cara ini biasa digunakan pada masyarakat pesisir pantai untuk membuat ikan asin. Pembuatan ikan asin ini juga merupakan paduan antara teknik pengeringan dan pengasapan.



Setelah penjelasan di atas kita akan tahu bahwa yang menyebabkan pembusukan makanan adalah mikroorganisme. Namun, mikroorganisme juga bisa dihambat pertumbuhannya dengan cara memasukkan ke kulkas, pengasapan, pengeringan, pengalengan pengasinan dan pemanisan. Tapi sekarang ini banyak penyalahgunaan di bidang pengawetan ini. Ada yang menggunakan bahan formalin untuk mengawetkan ikan, dengan alasan dengan penggaraman sulit digunakan pada waktu musim penghujan karena tak banyak terik matahari. Padahal dengan menggunakan formalin yang fungsi sebenarnya adalah untuk mengawetkan mayat ini tidak baik untuk kesehatan. Dalam jangka pendek memang tak ada pengaruh langsung yang dapat dilihat dengan mata. Namun dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kanker pada orang yang mengonsumsi makanan dengan menggunakan formalin tersebut.
Sekarang banyak zat kimia yang digunakan dalam pengawetan makanan. Namun alangkah baiknya jika penggunaan pengawetan makanan dengan zat kimia yang berbahaya dikurangi mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi kesehatan. Lebih baik memakai zat alami toh hasil pengawetan makanannya sama, Cuma proses pengawetannya yang sedikit memakai waktu. Lebih baik menunggu proses tersebut daripada instan namun berbahaya bagi kesehatan.
A.   Berilah judul percobaanmu dengan bahasamu sendiri!
Jawab: Memperlambat Perkembangbiakan Bakteri.
B.     Tentukan mana variabel babas,variabel terikat,dan variabel kontrol?
Jawab:          Variabel bebas                     1. tepung.
                                                                         2. gula.
                                                                         3. garam.
 Variabel terikat                     Pertumbuhan bakteri
                              Variabel control                   1. kadar air.
                                                                        2. bau busuk yang disebab oleh bakteri
                                                                        3. gelembung udara.
C.      Bagaimana hipotesisnya?

Jawab:          Pada botol C yang dicampur garam memiliki bakteri yang lebih sedikit.
Alasan :         Karena garam merupakan salah satu bahan campuran yang memiliki sifat mengawetkan.






·    Daftar Pustaka

http://adiozh.wordpress.com/2010/11/16/pengawetan-makanan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar